Kamis, 08 November 2018

Liturgi Natal

Lakon Sifat-sifat Manusia.

(diperankan dengan gaya sifat-sifat itu).

1).Benci : Benci, benci… aku benci sekali sekarang ini. Aku benci melihat dia, aku benci melihat mereka dan aku benci melihat kamu, huuh… Begitulah sifat manusia yang sering muncul. Sedikit sedikit benci, melihat temannya cantik menjadi banci, melihat temannya pintar, menjadi banci bahkan melihat temannya yang disukai orang lain, dirinya semakin banci. Tetapi aku senang , ini membuktikan bahwa aku adalah sifat yang paling banyak dimiliki oleh manusia, hahahaha.

2). Marah : Hei benci, diam kamu. Bukan kamu yang paling banyak diminati manusia. Kamu salah, enak aja kamu bilang dirimu paling hebat. Akulah sifat yang paling banyak diminati oleh manusia. Kau hanya dimiliki oleh orang orang dewasa saja. Tetapi kalau sifat pemarah seperti aku ini, mulai dari anak kecilpun sudah ada. Kalau seseorang anak kemauannya tidak dituruti oleh orang tuanya maka dia akan marah, apalagi orang dewasa, hmmm maunya marah ter. Lihat saja sudah ada orang tua yang tega menganiaya anak-anaknya kalau dia marah, benar kan??! Itu artinya akulah yang dapat mamatahkan hubungan orang lain yang paling banyak di hati manusia, huh… dasar.

3). Sukacita : Lalalala… (bernyanyi atau bersenandung kecil) Hah?? Indah sekali dunia ini. Lihatlah pohon natal ini begitu indah, lampunya kerlap kelip, hiasannya yang cantik dan bunga-bunga yang berkembang. Aku juga menghirup udara sebebas-bebasnya, tanpa bayar alias gratis, hmhm (sambil menghirup udara). Aku adalah si sukacita. Dunia akan terasa selalu indah andai setiap orang mampu selalu bersukacita. Tetapi sayangnya orang banyak lupa untuk bersukacita karena keadaan. Ada yang bilang ‘terlalu sibuk’, ‘sembako mahallah’ sehingga orang malas bersukacita. Jangankan bersukacita, tersenyum saja malas, cemberut saja. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk berkat Tuhan, pasti setiap orang akan lebih mudah untuk tersenyum.

4). Rendah hati : Kau benar sukacita. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk setiap berkat yang diterimanya, maka setiap orang itu akan merasakan betapa Tuhan memberkati hidupnya dan memberikan ia rezeki. Memang setiap orang berbeda-beda rezekinya, tetapi bagi Tuhan setiap orang adalah sama. Di mata Tuhan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah rezekinya dan bagi Tuhan tidak ada yang lebih terhormat atau yang hina, semuanya sama. Kalau setiap orang menyadari hal itu, maka mereka akan selalu bersukacita dan rendah hati?

5). Munafik : Alahhk tak usah muluk-muluk lah, karena di dunia ini sudah jarang sepeti itu. Kalau pun ada, itu tidak seberapa dan mungkin hanya pura-pura seperti aku. Aku kan bisa dipajangkan, munafik = muka nabi fikiran lain lain. Rugilah kalau punya muka cantik, mempunyai duit yang banyak, pekerjaan bagus, dan mempunyai baju cantik yang pantas dipamerkan seperti aku ini tetapi hatiku siapa yang tahu???? Jadi yang ada di dunia itu malah sering pura-pura baik alias purba, biar dia dapat dipuji, disanjung, jadi aku si munafik yang banyak diminati.

6). Pembohong : Ya, ya, ya kau benar munafik, manusia sekarang banyak yang munafik apalagi untuk membela dirinya. Tetapi kau harus sadar juga kawan bahwa awal dari pura-pura dan kemunafikan itu kan berasal dari aku si pembohong. Orang tua saja mau berbohong, apalagi anak-anak supaya mereka tidak dimarahi oleh orang tuanya. Pokoknya bohong lebih banyak disukai. Malahan lagu Sekolah Minggukan ada yang berbunyi  begini: ‘bohong, bohong, itu dosa’. Tetapi kenyataannya tetap saja mereka bohong. Hm… jadi akulah yang banyak diminati orang, hehehe…

7). Sabar : Akh, tidak juga koq. Lihatlah masih banyak orang yang memiliki sifat sabar seperti aku, misalnya orangtua. Mereka selalu sabar mendidik dan merawat anak-anaknya apalagi sejak kecil supaya tidak berlaku seperti kalian itu berbohong, pemarah, munafik. Malah orangtua banyak yang tidak tidur hanya karena menjaga dan memikirkan anak-anak mereka. Lihat juga para guru di sekolah dan di sekolah Minggu, mereka tetap sabar biarpun anak didiknya nakal. Jadi jangan bohong kau pembohong, masih ada koq yang sabar.

8). Pemaki : Apa kubilang… dasar kau sabar. Berapa banyak orangkah yang sabar sekarang ini, bisa dihitung dengan jari tangan. Sesabar-sabarnya mereka pasti akan memaki juga dalam hatinya. Apa benar masih ada orangtua dan guru-guru yang tidak mau memaki lagi? Jangan takabur kau, anak kecil sekarang saja buktinya gampang sekali diajari memaki, jadi akulah seharusnya dimahkotai, wehhhh.

9). Iri hati : What’s? Mahkota..? Apa tidak salah itu? Kau harus lihat dulu lebih jelas. Aku adalah iri hati. Kalian tahu bahwa saat ini sedang galak-galaknya manusia tidak senang melihat orang lain yang bahagia malahan senang melihat temannya sudah. Itu karena iri hati, tahu? Padahal dia tidak dirugikan kalau temannya senang, tetapi begitulah… namanya juga iri hati, hmmm.

10). Dendam : Stop, stop kalian tidak tahu malu, semua merasa paling hebat. Kalian harus akui diriku si pendendam. Lihat saja mereka yang sudah saling bermaafan tetapi kalau dendam tetap saja ada. Malahan ada kalimat seperti ini : ‘yah, memang kami sudah saling bermaafan, tetapi bagaimana ya aku belum sepenuhnya berbicara dengan dia’. Nah, itu kan sama saja dengan dendam. Jadi sifat seperti aku juga banyak di dunia.

11). Putus asa : Aduh, aduh, kalian itu banyak cerita saja. Lihat dulu siapa aku, si putus asa. Aku bisa membuat manusia hancur bahkan hancur lebur hingga bunuh diri. Tahu sendiri kan kalau manusia itu tidak siap untuk gagal, padahal terkadang kegagalankan adalah bagian dari hidup manusia dan manusia itu tahu, Cuma karena manusia tidak terima kegagalan. Kalau ada pergumulan langsung saja putus asa, ada gagal cari kerja, gagal bercinta eh… malah bunuh diri, pokoknya selalu putus asa. Jadi tidak apa-apa juga kalau aku bukan terbanyak . Tetapi akulah yang paling hebat, karena pemuka agama kurang perhatian kepada iman manusia, maka jadilah putus asa.

12). Kasih : (datang dengan diam dan tenang saja, sampai-sampai yang lainpun bertanya kenapa diam saja).

13). Banci : woi… diam aja, kamu sakit gigi ya? Apa yang bisa kau pamerkan?

Kasih: tidak ada yang perlu aku pamerkan kawan. Aku justru merasa gagal untuk memperjuangkan dan memperbanyak sifat kasih. Lihat saja sudah banyak orang Kristen yang malu berbuat kasih. Padahal ajaran utamanya adalah kasih. Tapi lihatlah…. Mereka malu bertindak kasih, takut diejek orang, pokoknya gimanalah biar dia dibilang alim dan biar dijauhi orang lain. Lihatlah dunia ini, seandainya kasih lebih banyak, maka tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi permusuhan, penganiayaan dan tidak ada lagi kekerasan. Padahal Yesus datang ke dunia ini hanya karena kasihnya kepada manusia, tetapi mengapa hai manusia semuanya menjadi kacau…… hah (sedih).

14). Penghibur : hai sobatku, kau tidak gagal… kau berhasil. Kalaupun sekarang ini sifat-sifat mereka yang menonjol (menunjuk kearah sifat benci, dendam dll. Tapi percayalah sudah banyak manusia kini sudah banyak mulai mengasihi. Lihat saja gereja-gereja semakin berkembang, para penatua semakin banyak, acara ibadah sudah semakin banyak, kunjungan-kunjungan social juga sudah semakin digalakkan. Manusia sudah mulai mencoba untuk saling mengerti dan saling menerima, dan memang benar seperti yang dikatakan Yesus bahwa banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih.

15). Rendah hati : Aku setuju. Bukankah setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya?

16). Sabar : Betul, dan setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya. Masa penghakiman akan datang dan Tuhan akan memberi mahkota bagi setiap orang yang pantas menerimanya. Kalian semua  (menunjuk kearah sifat-sifat jelek) apakah kalian senang kalau dunia ini kacau balau? Ketahuilah kelak kalian juga akan menerima upahnya. Kalian akan dihukum Tuhan dan akan dicampakkan ke dalam api neraka. Apakah itu yang kalian mau?

17). Semua sifat-sifat jelek  sambil tertunduk : Ampun… tidak… jangan… kami tidak mau dipanggang dalam api neraka. Katakanlah apa yang harus kami perbuat  agar selamat.

18). Kasih : Benarkah kalian mau? Aku sangat senang mendengarnya. Bertobatlah, kembali kepada Tuhan. Percayalah bahwa ampunan Tuhan pasti selalu ada.

Berserahlah kepadaNya, karena Dia yang telah lahir dikandang domba, disalibkan dan mati, yang telah bangkit dan naik ke sorga selalu menantikan anak-anakNya kembali. Tanggalkanlah sifat burukmu dan mulailah hidup baru. (Sifat-sifat jelekpun menggoyangkan selempang sifat yang ada pada mereka).

19). Sukacita : Hore… dunia akan tetap indah, senyum akan terasa kembali karena kedamaian diam di antara kita, maka aku mau hidup seribu tahun lagi. Terima kasih Tuhan Yesus.

Sambil bergandengan tangan menyanyikan lagu: Kasih itu lemah lembut, kasih itu memaafkan, kasih itu murah hati, kasihMu sungguh tiada taranya. Ajarilah kami ini saling mengasihi, ajarilah kami ini saling mengampuni, ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan, kasihMu sungguh tiada taranya.

Sermon 5 Musa 16

Bahan Sermon
Nats :  5 Musa 16:18-20
PARLOBEINI
Ase urah hita mangarusi teks Epistel ta on, ulakonta ma lobei bani kondisi ni bangsa Israel panorang isuratkon buku 5 Musa on. Israel utara domma madabuh, masyarakatni pe domma bois tarbuang! Israel Selatan (atak sering isobut Juda) ibagas kondisi na krisis iman, krisis identitas maupun krisis secara ekonomi halani Raja Manasye berkomplot pakon bangsa na legan. Kondisi na songon on, gabe ancaman kekafiran pakon penyembahan berhala. Keadaan na songon on, mambahen panurat buku 5 Musa on bergumul laho mampartahankon kelestarian umat Israel songon bangsa na kudus/khusus (kekhususan Israel lambin terkikis). Intini kondisi umat ni Naibata; Israel utara domma ibagas kehancuran, tading ma Juda na maningon ipartahankon. Panurat buku 5 Musa berpikir porlu adong reformasi ampakon pembaharuan hidup, na ija kekhususan ni bangsa Israel maningon totap terpelihara, manurut panurat porlu pataridahkon identitasni bangsa Israel songon bangsa na pinilih ni Naibata (Umat Allah). Tujuan utamani aima; pitah hubani Naibata ma setia, halani aido ibagas hasil karya ni panurat 5 Musa on, marulak-ulak taridah peringatan bani bahaya anggo bangsa Israel “gabe sarupa songon bangsa na legan ai”. Haganupan peraturan ai tangkas taridah ibagas na maragam-ragam jenis peraturan; teguran (5 Musa 5-11), peraturan perjanjian (5 Musa 12-26), ampakon kutukan/uhum & pasu-pasu (5 Musa 28). Secara khusus bahagian evangeliumnta on masuk ma hubagas peraturan perjanjian, peraturan penting hubani; hakim, raja, imam ampakon nabi (bindu 16-18). Peraturan mencakup keseluruhan aturan ibagas pargoluhan ni Israel.  Sonari, ididah hita ma aha do hubunganni Juda ampakon pidato ni Musa (paima marujung goluh ia) na bani teksta on? lambin roh urah do arusan anggo ipungkah hita humbani theologia perjanjian pakon theologia pemilihan janah na itorih hita sebagai sentral aima theofani i sinai! Bahagian on porlu mengingat tekanan “keadilan” aima kelangsungan umat perjanjian songon tanda kelangsungan perjanjian ni Naibata pakon umat-Ni. Janji amapakon pemilihan adalah otoritas ni Naibata hubani Israel, halani ai Naibata tetap setia!  Haganupan ai ma sebagai bukti kelangsungan kesetiaan ni Naibata halani Naibata setia bani janji-Ni. Naibata tetap setia, yang menjadi masalah bagaimana dengan kesetiaan umat? Panurat 5 Musa maningon mulak hubani peristiwa i Sinai untuk memulihkan keadaan Israel yang dipimpin Manasye secara umum 5 Musa isuratkon songon catatan tertulis taringat hubani idopni uhur ni Naibata (Anugrah Allah), sebagai jawaban iman bangsa Israel kepada tanggung jawab perjanjian itu! TUHAN telah mengulurkan tangan Anugrah-Nya, Israel perlu membalas dengan setia dan iman. Ibagas ruang lingkup on ma ase tangkas maknani keadilan ai itongoah-tongah ni panguhum! Lambin takkas ase toruskon hita bani hatoranganni.
HATORANGAN
Ayat 18. Bani perikop on subjek na mambere perintah aima Musa. Penggunaan gorani ni Musa porlu tumang i tongah-tongah ni bangsa Israel, halani otoritas Musa totap do ihaporsayai sidea sebagai nenek moyang pemimpin na mamboan luar hun tanoh Masir. Na porlu itambahkon ijon aima bahasa na ihatahon Musa ai, aima na jinalo ni humbani Naibata. Hal on bertujuan ase totap ma ibahen pemimpin hun tongah-tongah ni bangsa Israel (sa marga) songon panggomgomi. Lang terbatas hubani piga-piga suku tapi ganupan suku-suku na adong i Israel. Sebagai panggomgomi aima tugas na mulia sekaligus berat, halani ai maningon i horjahon ibagas hasintongan. Manggomgomi mambere pengertian melindungi masyarakat sedo laho mambahen masalah i tongah-tongah ni masyarakat!  Ayat 19. Isi pidatoni Musa on aima ase panggomgomi aima na so paeol uhum (adil), lang pilih kasih (pandang bulu), sedo sijalo sisip (suap). Pidato ni Musa on sengaja i perluas panuratni humbani peraturan-peraturan na parlobei ai (na humbani buku 2 Musa pakon 3 Musa). Bani perikop on, lambin ipertegas/ditekankan na gabe tantangan bani panggomgomi/pemimpin. Secara tidak langsung sasintongni panurat buku on laho patuduhkon aksi protesni hubani Raja Manasye na lang manghajongjongkon jabatan ni sebagai panggomgomi. Keadaan Juda domma Krisis, tapi pangurupionni aima humbani bangsa na legan. Hal on mempengaruhi hukum na adong i tongah-tongah ni Juda. Pemberlakuan hukum domma ipengaruhi bangsa na legan! Hal on taridah humbani penekanan-penakanan uhum na taridah bani bindu 12-16. Halani ai perikop on menekankan secara tegas “pemimpin itu harus seperti ini” adong patokan, adong ukuran. Keadilan maningon ijunjung tinggi. On do hagogohon ni sada bangsa! Selanjutni penekanan atas keadilan bermakna penuh dalam rangka pengenalan TUHAN yang adil! TUHAN Naibatani Israel aima TUHAN na adil, halani ai itongah-tongah ni bangsa-Ni pe maningon adong keadilan! Keadilan ni Naibata aima sebagai program pembebasan, sebagai dimensi dari perjanjian dan pemilihan. Keadilan sihol pataridahkon 1) kuasa/jabatan bukan satu-satunya otoritas ni jolma laho manontuhon rosuhni, agepe menjadi pemimpin merupakan suatu panggilan tapi sedo ai dalan laho menguasai (5 Musa 17:16). 2) keadilan bagi bangsa Isarael merupakan cerminan dari keadilan ni Naibata. Halani ai, songon sahalak panggomgomi maningon totap patuduhkon keadilan. 3) Musuh/tantangan utama hubani panggomgomi aima sisip, gabe geduk do dalan anggo manjalo sisip ma panggomgomi, gabe maseda ma uhum anggo anggo ijalo panggomgomi ma sisip. Ayat 20. pitah hapintoron do parayakonmu, ase manggoluh ham anjaha teanonmu tanoh, na sihol bereon ni Jahowa Naibatamu bamu. Gabe targadei do dobni na na adong bani panggomgomi anggo lang pintor ia. On ma mungkin na masa itongah-tongah ni harajaon ni Juda. Gabe ipasingat ma bahasa pardalanan ni bangsa Israel das hu tanoh parpadanan maningon ibobai panggomgomi na pintor. Tergantung hubani pemimpin do ase das bangsa ai hinan hu tanoh kanaan. Hata singat-singat on, pataridahkon hubani Raja Manasye ampakon bangsa Juda ase totap sidea panean bani tanoh na iberehon Naibata ai. Kuncini pitah sada do hansa aima hapintoron (semata-mata keadilan). Tanah perjanjian hanya ada bagi orang-orang yang adil!
III. HAHONAAN
Dob honsi imasuki anjaha i coba hita mangarusi perikop on,  bahan renungan na boi ibuat hita aima; 
Bahasa pusat perjalanan sejarah ni hajolmaon aima sejarah perjanjian pakon pemilihan TUHAN hubani umat-Ni, Israel. Halani ai ase ijelaskon hita ma kaitanni ampakon dirinta, bahasa hita sedo bangsa Israel, tapi umat na dihut tarpilih. Keterpilihanta terjadi ibagas Jesus Kristus, songon pengaktual ampakon penggenap haganupan janji ni Naibata janah perantara (par-hitei-an=jembatan) masuk dalam persekutuan dengan Allah. 
Sarupa songon hubani Israel, sonai do homa pidatoni  Musa na adong bani 5 Musa 16:18-20, aktual do homa hubanta. Keadilan aima gabe hagoluhanta ase tanda hita anak haliharon; on ma sebagai tanda na pinaluah ni Naibata hita humbani parjabolonan dosa marhitei Anak-Ni Jesus Kristus, Tuhanta! Sarupa songon bangsa Israel jumpahan bani tanoh parpadanan ai, sonai ma homa hita das hubani ujungni pardalananta aima hagoluhan si sadokah ni dokahni na dob pinarsir-sir ni Naibata.
Sarupa songon parentah mangkorjahon hapintoron merupakan krisis bani halak Israel, sonai do homa krisis na masa hubanta sonari; itongah-tongah ni negaranta on. Halani ai pokok-pokok renungan/ambilan on maningon bermuara/iakhiri hubani kesiapan umat na tarpilih (=Kristen), apakah masih yakin bahwa TUHAN itu adil dalam memelihara umat-Nya dalam konteks kehidupan masa kini? Yakinkah kita bahwa Allah memelihara umat-Nya di dalam keadilan? Yakinkah kita bahwa perintah Allah untuk melakukan keadilan masih aktual? Jikalau TUHAN adalah Raja manusia, dan segala yang ada, bukankah dia juga Raja atas segala usaha dan pekerjaan manusia? Kalaulah begitu, bukankah Allah juga mampu memerintahkan berkat-Nya  yang melimpah turun  atas orang yang taat, setia dan tunduk pada perintahnya di dalam keadilan?

Renungan...

Dengarkan dan Lakukan Nats : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” [ayat 28] Ada satu p...