Senin, 12 Februari 2018

Konsili Vatikan II: Konsili Ekumenis ke-21
 

Panorama 21 Konsili Ekumenis dalam Gereja
 
oleh: Dr. F.X. Armada Riyanto CM 
 

KONSILI EKUMENIS merupakan sebutan “gatherings” dari otoritas Gereja Katolik yang bersifat universal. Konsili ekumenis bukan saja mengatakan “otoritas mengajar” dari Gereja Katolik, tetapi juga mencetuskan Tradisi yang di dalamnya Allah telah bekerja lewat Gereja. Disebut ekumenis, sebab konsili tersebut melibatkan seluruh Gereja Katolik, tidak partikular atau lokal. Produk dari Konsili Ekumenis berlaku untuk seluruh Gereja, bukan Gereja setempat.

Tulisan ini merupakan ringkasan panoramik konsili-konsili yang pernah diadakan di dalam Gereja Katolik. Sebuah pemandangan keseluruhan diperlukan agar dapat melihat dengan lebih fokus posisi dari Konsili Vatikan II. Dalam sejarah konsili, Konsili Vatikan II merupakan konsili ekumenis yang ke-21. Konsili ekumenis apa yang pertama dan yang ke dua puluh, dapat disimak dalam panorama berikut.

Uraian panoramik menyiratkan bahwa Gereja Katolik senantiasa memperbarui diri dari masa ke masa (Ecclessia semper reformanda) dengan segala pengalaman jatuh bangun. Ada berbagai alasan mengapa konsili diadakan. Tetapi, yang sangat penting disimak ialah bahwa seiring dengan sejarah manusia yang berkembang, demikian juga tanggapan Gereja Katolik terhadap aneka persoalan yang dihadapinya. Dalam sejarah Gereja Katolik terdapat countless konsili-konsili. Tetapi, yang dimaksud dengan Konsili Ekumenis umumnya hanya 21. Tulisan ini lebih diinspirasikan oleh artikel “The 21 Ecumenical Councils” yang dapat disimak dalam situs internet Catholic Library, http://www.newadvent.org/library/...htm (akses 15 Agustus 2005). 

  1. KONSILI EKUMENIS I : NICEA I (325) 

Konsili Nicea berlangsung dua bulan duabelas hari. Konsili Nicea I sangat istimewa. Konsili ini terjadi atas konvokasi dari St. Alexander, Uskup Alexandria. Partisipan terdiri dari 300-an uskup (jumlah yang pasti sulit ditentukan mengingat laporan yang berbeda dari Eusebius dan Athanasius tentang estimasi para peserta). Uskup Cordova bertindak sebagai yang mewakili Paus Sylvester. Kaisar Konstantinus juga hadir. Eusebius, sejarawan Gereja, melukiskan Konsili Nicea merupakan konsili yang sangat besar mengingat para uskup di sekitar wilayah Palestina, Mesir, Yunani dan sekitarnya hadir. Seringkali Konsili Nicea diadakan untuk “menghukum” (anathema) kesesatan yang diajarkan oleh Arius. Tetapi tidak hanya itu. Konsili ini juga dimaksudkan untuk upaya-upaya perdamaian yang pada waktu itu sangat mahal karena perpecahan umat karena ajaran-ajaran bidaah yang terjadi. Peritus dalam Konsili ini ialah St. Athanasius, Uskup Alexandria dan St. Ephrem. Keduanya adalah doktor Gereja. 

Dari Konsili ini kita mewarisi Credo Nicean, sekaligus melawan ajaran Arius tentang kodrat keilahian Putera Allah (homoousios). St. Athanasius mengajukan rumusan “Credo” yang menegaskan kodrat keilahian Kristus, dan dengan demikian sekaligus melawan ajaran Arius yang memegang teguh bahwa Yesus hanya memiliki satu kodrat, kemanusiaan saja. Rumusan iman ini hingga sekarang masih tetap demikian adanya, dan diucapkan dalam Misa setiap hari minggu atau hari-hari raya.

We believe in one God the Father Almighty, Maker of all things visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ, the only begotten of the Father, that is, of the substance [ek tes ousias] of the Father, God of God, light of light, true God of true God, begotten not made, of the same substance with the Father [homoousion to patri], through whom all things were made both in heaven and on earth; who for us men and our salvation descended, was incarnate, and was made man, suffered and rose again the third day, ascended into heaven and cometh to judge the living and the dead. And in the Holy Ghost. Those who say: There was a time when He was not, and He was not before He was begotten; and that He was made our of nothing [ex ouk onton]; or who maintain that He is of another hypostasis or another substance [than the Father], or that the Son of God is created, or mutable, or subject to change, [them] the Catholic Church anathematizes.

Seringkali Konsili Nicea merupakan salah satu konsili terpenting Gereja Awali. Dalam Konsili ini dihasilkan 20 kanon yang menampilkan “organisasi” (penataan) awal kehidupan Gereja pada waktu itu. Berikut kanon-kanon tersebut:

Canon 1 : On the admission, or support, or expulsion of clerics mutilated by choice or by violence. 
Canon 2 : Rules to be observed for ordination, the avoidance of undue haste, the deposition of those guilty of a grave fault. 
Canon 3 : All members of the clergy are forbidden to dwell with any woman, except a mother, sister, or aunt. 
Canon 4 : Concerning episcopal elections. 
Canon 5 : Concerning the excommunicate. 
Canon 6 : Concerning patriarchs and their jurisdiction. 
Canon 7 : Confirms the right of the bishops of Jerusalem to enjoy certain honours. 
Canon 8 : Concerns the Novatians. 
Canon 9 : Certain sins known after ordination involve invalidation. 
Canon 10 : Lapsi who have been ordained knowingly or surreptitiously must be excluded as soon as their irregularity is known. 
Canon 11 : Penance to be imposed on apostates of the persecution of Licinius. 
Canon 12 : Penance to be imposed on those who upheld Licinius in his war on the Christians. 
Canon 13 : Indulgence to be granted to excommunicated persons in danger of death. 
Canon 14 : Penance to be imposed on catechumens who had weakened under persecution. 
Canon 15 : Bishops, priests, and deacons are not to pass from one church to another. 
Canon 16 : All clerics are forbidden to leave their church. Formal prohibition for bishops to ordain for their diocese a cleric belonging to another diocese. 
Canon 17 : Clerics are forbidden to lend at interest. 
Canon 18 : Recalls to deacons their subordinate position with regard to priests. 
Canon 19 : Rules to be observed with regard to adherents of Paul of Samosata who wished to return to the Church. 
Canon 20 : On Sundays and during the Paschal season prayers should be said standing.
 

  2. KONSILI EKUMENIS II : KONSTANTINOPEL I (381) 

Hadir dalam Konsili ini 150 uskup. Konsili dipanggil oleh Kaisar Theodosius I. Konsili Konstantinopel I sering disebut sebagai Konsili Gereja Katolik Yunani. Konsili ini dimaksudkan untuk melawan para pengikut Macedonius yang menisbikan kodrat keilahian dari Roh Kudus. Credo yang dimiliki Gereja Katolik saat ini adalah Credo (rumusan iman) produk dari Konsili Nicea dan Konstantinopel, yang di dalamnya Roh Kudus dan Putera ditegaskan kodrat keilahiannya (qui simul adoratur).

Konsili ini dipimpin oleh St. Gregorius Nazianze, Uskup Konstantinopel dan St. Sirilus dari Yerusalem. Dalam patristik Yunani, Konsili Konstantinopel dilaporkan memproduksi 7 kanon penting. Tetapi dalam versi Latin, empat kanon, di antaranya kanon ketiga berisi deklarasi bahwa Patriarch Konstantinopel merupakan “New Rome” maka layak mendapat penghormatan keprimatan setelah Paus di Roma. Konon Tradisi Gereja Latin tidak mengakui kanon ini sampai tahun 869 delegasi Paus di Roma mengakui Konstantinopel sebagai primat kedua. Pengakuan ini akan berlanjut Konsili Lateran IV (1215) dan Konsili di Florence (1439).

 The first canon is an important dogmatic condemnation of all shades of Arianism, also of Macedonianism and Apollinarianism. 
 The second canon renews the Nicene legislation imposing upon the bishops the observance of diocesan and patriarchal limits. 
 The fourth canon declares invalid the consecration of Maximus, the Cynic philosopher and rival of St. Gregory of Nazianzus, as Bishop of Constantinople. 
 The famous third canon declares that because Constantinople is New Rome the bishop of that city should have a pre-eminence of honour after the Bishop of Old Rome. 

  3. KONSILI EKUMENIS III : EFESUS (431) 

Lebih dari 200 uskup, Konsili ini dipimpin oleh St. Sirilus dari Alexandria, mewakili Paus Celestinus I. Konsili mendefinisikan kesatuan personal Kristus, mendeklarasikan Maria Bunda Allah (Theotokos) melawan Nestorius, Uskup Konstantinopel, dan sekaligus menghukum Pelagius. Konsili ini juga melawan ajaran Apollinarianisme yang mengajarkan kesesatan berkaitan dengan Yesus. Menurut Apollinaris, Kristus tidak sungguh-sungguh manusia, Ia hanya memakai “pakaian” tubuh manusia, tak memiliki “jiwa” manusia. Dalam Konsili ini, iman akan Kristus ditegaskan sebagai sungguh-sungguh manusia. 

  4. KONSILI EKUMENIS IV : KALSEDON (451) 

Konsili Kalsedon diikuti oleh 150 uskup pada waktu jaman Paus Leo I (Leo Agung) dan Kaisar Marcianus. Konsili ini menegaskan dua kodrat (ilahi dan manusiawi) dalam diri Kristus. Dan, dengan demikian melawan Eutyches yang telah diekskomunikasikan, karena mengajarkan kesesatan Monophysitism, yaitu bahwa Kristus hanya memiliki kodrat ilahi saja. 

  5. KONSILI EKUMENIS V : KONSTANTINOPEL II (553)

Konsili Konstantinopel Kedua ini dijalankan oleh 165 uskup, di bawah pimpinan Paus Vigilius dan Kaisar Yustinus I. Konsili menegaskan kesesatan-kesesatan dari Origenes dan beberapa tulisan (The Three Chapters) dari Theodoret, Theodore, Uskup Mopsuestia dan Ibas, Uskup Edessa. Konsili ini juga menegaskan berlakunya keputusan-keputusan empat konsili terdahulu, istimewanya karena otoritas mengajar dalam Konsili Kalsedon disangsikan oleh para bidaah.

  6. KONSILI EKUMENIS VI : KONSTANTINOPEL III (680-681)

Konsili Konstantinopel, di bawah Paus Agatho dan Kaisar Konstantinus Pogonatus, diikuti oleh Patriarch Konstantinopel dan Antiokia, 174 uskup dan Kaisar. Konsili ini mengakhiri monothelitisme sekaligus mendefinisikan dua kodrat dan kehendak dari Kristus (ilahi dan manusiawi) sebagai suatu prinsip yang berbeda dalam operasionalnya. Konsili ini mengutuk (anathematizing) Sergius, Pyrrhus, Paul, Macarius, dan para pengikutnya.

  7. KONSILI EKUMENIS VII : NICEA II (787) 

Konsili Nicea II diadakan atas inisiatif Kaisar Konstantinus VI dan ibunya, Irene, di bawah Palls Adrianus I. Konsili dipimpin oleh para utusan Paus Adrianus. Konsili ini mengatur penghormatan terhadap icon-icon suci. Hadir dalam Konsili ini 300 sampai 367 uskup. Konsili ini lebih dimaksudkan untuk mengurus apa yang disebut kontroversi “iconaklasme”.

  8. KONSILI EKUMENIS VIII : KONSTANTINOPEL IV (869)

Konsili Konstantinopel yang keempat ini diadakan pada waktu jaman Paus Adrianus II dan Kaisar Basilius. Sejumlah 132 uskup dan 3 utusan Sri Paus, serta 4 Patriarch dalam konsili ini melawan konsili liar yang dibuat oleh Photius melawan Paus Nikolas dan Ignatius (Uskup dan Patriarch Konstantinopel). Konsili ini mengutuk Photius yang secara tak sah menjarah martabat ke-patriarch-an. Konsili ini - bagaimanapun juga - menegaskan betapa skisma Photius sungguh mendominasi Gereja Yunani. Dan, uniknya tidak pernah diadakan konsili di Gereja Timur untuk melawan Photius. 

  9. KONSILI EKUMENIS IX : LATERAN I (1123) 

Konsili Lateran I adalah konsili pertama yang diadakan di kota Roma, di bawah Paus Callistus II. Partisipan sejumlah 900 uskup dan para abas (= pemimpin biara). Konsili ini menghilangkan hak-hak yang diklaim para pangeran atau raja atas benefisi kegerejaan. Konsili ini juga membahas disiplin dalam Gereja dan pemulihan Tanah Suci (Yerusalem) dari para penyerang, kaum tidak beriman (infidels).

  10. KONSILI EKUMENIS X : LATERAN II (1139) 

Konsili ini merupakan konsili kedua di Roma, di bawah Paus Inocentius II. Peserta Konsili Lateran II sekitar 1000 uskup dan Kaisar Konrad. Tujuannya ialah melawan kesesatan-kesesatan Ardoldus dari Brescia.

  11. KONSILI EKUMENIS XI : LATERAN III (1179) 

Lateran III terjadi di bawah Paus Alexander III, dan Kaisar Frederikus I. Terdapat 302 uskup. Konsili ini mengutuk kesesatan para Albigenses dan Waldenses. Disamping itu, konsili ini juga menerbitkan sejumlah dekrit reformasi moral.

  12. KONSILI EKUMENIS XII : LATERAN IV (1215) 

Konsili Lateran IV diadakan pada jaman Paus Innocentius III. Hadir pada waktu itu para Patriarch Konstantinopel dan Yerusalem, 71 uskup agung, 412 uskup, dan 800 abas (pimpinan biara Maronit) dan Santo Dominicus. Konsili ini melawan secara rnendetil simbol-simbol Albigenses (Firmiter credimus), mengutuk kesesatan berkaitan dengan konsepnya tentang Allah Tritunggal dari Abas Yoakim dan menerbitkan 70 dekrit reformasi penting. Konsili ini termasuk konsili paling penting dalam Abad Pertengahan. Sebab dalam konsili ini dilukiskan hal-hal penting dalam hidup Gereja dan kekuasaan Paus.

  13. KONSILI EKUMENIS XIII : LYONS I (1245)

Konsili pertama di Lyons dipimpin oleh Paus Innocentius IV. Hadir di dalam konsili ini: para Patriarch dari Konstantinopel, Antiokia dan Aquileia (Venezia), 140 uskup, Kaisar Baldwin II (Kaisar dari Timur), St. Louis, Raja Perancis. Konsili ini mengekskomunikasi Kaisar Frederik II dan mengarahkan Perang Salib yang baru di bawah komando Raja Perancis, melawan Saracens dan para penyerang dari Mongolia. 

  14. KONSILI EKUMENIS XIV : LYONS II (1274) 

Konsili ini atas inisiatif Paus Gregorius X, para Patriarch Antiokia dan Konstantinopel. Hadir 15 kardinal, 500 uskup dan lebih dari 1000 partisipan para bangsawan. Konsili ini lebih dimaksudkan untuk reunifikasi Gereja Yunani dan Roma. Nama filioque ditambahkan dalam simbol Konstantinopel dan cara-cara baru diupayakan untuk mempertahankan Palestina dari serangan orang-orang Turki. Di sini pula, digariskan peraturan pemilihan Sri Paus.

  15. KONSILI EKUMENIS XV : VIENNE (1311-1313) 

Konsili ini diadakan di sebuah kota di Perancis yang bernama Vienne atas perintah dari Paus Clemens V, Paus pertama yang tingga1 di Avignon. Para Patriarch dari Antiokia dan Alexandria, 300 uskup dan 3 raja (Philipus IV dari Perancis, Edward II dari Inggris, dan James II dari Aragon) hadir. Konsili memfokuskan pada upaya-upaya Perang Salib baru sekaligus reformasi kehidupan klerus dan ajaran bahasa Timur di universitas-universitas. 

  16. KONSILI EKUMENIS XVI : CONSTANCE (1414-1418) 

Konsili Constance diadakan pada waktu skisma besar di Barat, dengan tujuan untuk mengakhiri perpecahan di dalam tubuh Gereja. Konsili ini sah karena Gregorius XI secara formal memanggilnya. Konsili ini cukup berhasil mengakhiri skisma, segera setelah pemilihan Paus baru, Martinus V. Berbagai perpecahan di Barat nyata dengan terdapatnya para paus, sampai akhirnya Paus yang sah (Martinus V) menegaskan dekrit konsili melawan Wyclif dan Hus. Konsili ini unik, karena produk konsili ini menjadi ekumenis hanya ketika menjelang berakhir (pada sesi ke 42-45). Namun demikian, dekrit-dekrit sebelumnya disahkan pula Paus Martinus V.

  17. KONSILI EKUMENIS XVII : BASEL, FERRARA, FLORENCE (1431-1439)

Konsili Basel dijalankan untuk pertama kalinya di kota itu. Konsili dipimpin oleh Paus Eugenius IV dan Kaisar Sigismund dari Roma. Tujuannya ialah perdamaian religius Bohemia. Karena ada pertengkaran dengan Paus, konsili dipindahkan ke Ferrara (1438), kemudian ke Firenze (1439) di mana pertemuan singkat dengan Gereja Yunani berhasil dijalankan. Konsili Basel disebut konsili ekumenis hanya sampai sesi ke duapuluh lima. Eugenius IV mengesahkan dekrit-dekrit yang berhubungan dengan pembasmian heresi, perdamaian di antara umat Kristen, reformasi Gereja dan hak-hak Tahta Suci.

  18. KONSILI EKUMENIS XVIII : LATERAN V (1512- 1517)

Konsili Lateran kelima berjalan lima tahun, di bawah Paus Julius II dan Leo X dan Kaisar Maximilian I. Sejumlah 15 kardinal dan sekitar 80 uskup agung dan uskup ambil bagian di dalamnya. Dekrit-dekrit keputusannya pada umumnya perihal disiplin hidup menggereja. Perang Salib baru melawan serangan invasi orang-orang Turki juga disiapkan, tetapi terhambat oleh gejolak agama yang dimunculkan oleh Luther di Jerman. 

  19. KONSILI EKUMENIS XIX : TRENTE (1545-1563) 

Konsili Trente terbilang paling lama dalam sejarah konsili. Berlangsung delapan belas tahun (1545-1563) di bawah lima Paus: Paulus III, Julius III, Marcellus II, Paulus IV dan Pius IV dan dua Kaisar Charles V dan Kaisar Ferdinand. Hadir 5 kardinal utusan Tahta Suci, 3 Patriarch, 33 uskup agung, 235 uskup, 7 abas, 7 jenderal dari ordo-ordo monastik, 160 doktor teologi. Konsili Trente dimaksudkan untuk memeriksa dan menghukum kesesatan-kesesatan yang diproklamasikan oleh Luther dan kaum reformis (protestan) sekaligus untuk pembaruan disiplin intern hidup menggereja. Dari semua konsili, Konsili Trente bukan hanya konsili yang berlangsung paling lama, tetapi juga menerbitkan paling banyak dokumen dekrit dogmatik dan pembaruan dan menghasilkan produk-produk dokumen yang sangat berpengaruh dalam sejarah Gereja. Dari sendirinya Konsili ini juga menghukum protestantisme.

  20. KONSILI EKUMENIS XX : VATIKAN I (1869-1870) 

Konsili ini dipanggil oleh Pius IX. Konsili ini berlangsung dari tanggal 8 Desember 1869 dan berakhir (dihentikan) tanggal 18 Juli 1870. Tetapi, sampai tahun 1908 konsili ini belum tuntas. Hadir 6 uskup agung, 49 kardinal, 11 patriarch, 680 uskup agung, 28 abas, 29 pemimpin ordo dan tarekat. Semuanya 803 partisipan. Disamping banyak keputusan yang penting berkaitan dengan iman dan konstitusi Gereja, konsili juga menerbitkan dekrit infalibilitas Paus apabila berbicara ex cathedra, yaitu apabila sebagai gembala dan guru dari umat Katolik dia mendefinisikan ajaran iman dan moral bagi seluruh Gereja. 

  21. KONSILI EKUMENIS XXI : VATIKAN II (1962-1965) 

Konsili Vatikan II dipanggil oleh Paus Yohanes XXIII. Diumumkan pertama kali tanggal 25 Januari 1959. Dibuka secara resmi tanggal 11 Oktober 1962, dengan persiapan yang cukup lama. Ditutup oleh Paus Paulus VI tanggal 8 Desember 1965. Konsili Vatikan II memproduksi 16 dokumen: tentang pewahyuan Allah, liturgi, Gereja, Gereja di dunia modern, komunikasi sosial, ekumenisme, Gereja-gereja Timur, pembaruan hidup religius, tentang awam, pendidikan calon imam, aktivitas misioner, pendidikan kristiani, relasi dengan agama-agama bukan kristen, dan kebebasan agama. Tidak seperti konsili-konsili sebelumnya, Konsili Vatikan II tidak dimaksudkan untuk menghukum atau mengutuk bidaah atau heresi atau kesesatan yang terjadi baik di masa lalu maupun masa kini. Konsili Vatikan II lebih dirancang untuk pembaruan hidup Gereja secara menyeluruh di dunia modern. Pada sesi pembukaannya, hadir 2540 uskup dan para partisipan lain, di dalamnya para ahli teologi dan para observers. Konsili Vatikan II adalah emblem bagi transformasi Gereja Katolik di peradaban modern.

Dalam sejarah Gereja umumnya dikatakan bahwa Konsili Vatikan II menjadi lapangan perdebatan ramai antara kelompok tradisionalis (konservatif) dan modernis (progresif). Yang tradisionalis ialah Kardinal Ottaviani, Kardinal Antonio Bacci, Uskup Marcel Levebvre (dari Perancis), Uskup Gerald de Proenca Sigaud (dari Jacarezinho, Brasil) termasuk di dalarnnya.

Sementara itu, kelompok modernis (umumnya mayoritas) terdiri dari tokoh-tokoh Jerman, Belgia, Belanda, Austria, Perancis, Italia dan Amerika, seperti Karl Rahner, Hans Küng, Hans Urs von Balthazar, Teilard de Chardin, Yves Congar, Gerard Philips, Walter Kasper, Joseph Ratzinger, Johannes Willebrands, Edward Schillebeeckx, Henri de Lubac, Christopher Basil Butler, John Courtney Murray, Uskup Zauner dari Linz, Austria, Julius Cardinal Dopfner, Eugene Cardinal Tisserant, Giacomo Cardinal Lercaro, Joseph Cardinal Frings, Bernardus Cardinal Alfrink, Leo Cardinal Suenens, Franz Cardinal König, Paul-Emile Cardinal Leger, Giuseppe Cardinal Siri, Paul Cardinal Richaud, Giovanni Cardinal Urbani, Francis Cardinal Spellman, Albert Cardinal Meyer, Augustine Cardinal Bea, Michael Cardinal Browne, wakil presiden Komisi Teologi dan John Joseph Cardinal Wright dari Amerika, Jean Cardinal Villot, Annibale Bugnini. Tokoh terakhir ini merupakan arsitek utama pembaruan Gereja dalam liturgi. 

Di samping nama-nama ini, dari sendirinya Angelo Cardinal Roncalli (Paus Yohanes XXIII) dan Giovanni Cardinal Montini (Paus Paulus VI) termasuk dalam tokoh-tokoh yang menyerukan dengan lantang pembaruan hidup Gereja Katolik dalam Konsili Vatikan II.






21 Konsili Ekumenis 

I. KONSILI NICEA PERTAMA 
Tahun: 325 
Ringkasan: Konsili Nicea berlangsung dua bulan dan 12 hari. 318 Uskup hadir. Hosius, Uskup dari Cordova, datang sebagai wakil dari Paus Sylvester. Kaisar Konstantin juga hadir.Atasa Konsili ini kita mendapatkan Credo Nicea (Note: belum selengkap sekarang), yang mendefinisikan melawan Arius, Keilahian sejati dari Putra Allah (homoousios), dan penetapan tanggal Hari Paskah (sebagai reaksi terhadap Quartodecima). 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/11044a.htm 


II. KONSILI CONSTANTINOPLE PERTAMA 
Tahun: 381 
Ringkasan: Konsili Umum Pertama Konstantinopel, dibawah Paus Damasus dan Kaisar Theodosius I, dihadiri oleh 150 Uskup. Konsili ini diadakan untuk menanggapi pemgikut Macedonius, yang menyerang keilahian Roh Kudus. Terhadap Credo Nicea yang disebut diatas, pada konsili ini ditambahkan kalusa mengenai Roh Kudus (qui simul adoratur) dan sisa semua Credo Nicea. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/04308a.htm 


III. KONSILI EFESUS 
Tahun: 431 
Ringkasan: Konsili Efesus, dihadiri lebih dari 200 Uskup, diketuai oleh St Cyril dari Alexandria mewakili Paus Celestine I, mendefinisikan kesatuan persona Kristus yang sejati, menyatakan Maria sebagai Bunda Allah (Theotokos) melawan Nestorius yang adalah Uskup dari Konstantinopel, dan memperbaharui pengutukan terhadap Pelagius. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/05491a.htm 


IV. KONSILI CHALCEDON 
Tahun: 451 
Ringkasan: Konsili Chalcedon -- 150 Uskup dibawah Paus Leo Agung dan Kaisar Marcian -- mendifinisikan dua sifat* (Ilahi dan Manusia) di dalam Kristus melawan Eutyches, yang telah diekskomunikasi 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/03555a.htm 


V. KONSILI KONSTANTINOPEL KEDUA 
Tahun: 553 
Ringkasan: Konsili Konstantinopel kedua, dihadiri 165 Uskup dibawah Paus Vigilius dan Kaisar Justinian I, mengutuk kesalahan Origen dan tulisan-tulisan (Tiga Bab) dari Theodoret dari Theodore yang merupakan Uskup dari Mopsuestia, dan juga tulisan-tulisan dari Ibas yang merupakan Uskup Edessa; Konsili ini juga lebih lanjut mempertegas 4 Konsili Umum pertama, terutama Chalcedon, yang otoritasnya dipertanyakan oleh beberapa bidat (heretic) 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/04308b.htm 


VI. KONSILI KONSTANTINOPEL KETIGA 
Tahun: 680-681 
Ringkasan: Konsili Umum Konstantinopel Ketiga, dibawah Paus Agatho dan Kaisar Konstantin Pogonatus. Dihadiri oleh Patriak dari Konstantinopel dan Patriark Antioka. Juga dihadiri 174 Uskup dan Kaisar sendiri. Konsili ini mengakhiri kesesatan Monothelitisme dengan mendefinisikan bahwa ada dua kehendak didalam Kristus (yang Ilahi dan yang manusia) sebagai dua prinsip operasi yang berbeda. Konsili juga mengutuk (anathema) Sergius, Pyrrhus, Paul, Macarius dan semua pengikut mereka. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/04310a.htm 


VII. KONSILI NICEA KEDUA 
Tahun: 787 
Ringkasan: Konsili Nicea kedua diadakan oleh Kaisar Konstantin ke VI dan ibunya Irene, dibawah kepausan Paus Adrian I dan diketuai oleh utusan dari Paus Adrian; Konsili ini mengatur penghormatan atas gambar-gamabar kudus. Antara 300 sampai 367 Uskup hadir. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/11045a.htm 


VIII. KONSILI KONSTANTINOPEL KEEMPAT 
Tahun: 869 
Ringkasan: Konsili Konstantinopel Keempat, dibawah Paus Adrian II dan Kaisar Basil dihadiri 102 Uskup, 3 utusan Paus dan 4 Patriark, membalikkan tuduhan kepada api (catatan: maksudnya mungkin membakar)hasil keputusan dari Konsili diluar peraturan (conciliabulum) yang diadakan oleh Photius melawan Paus Nicholas dan Ignatius yang adalah Patriark Konstantinopel yang sah; Konsili ini mengutuk Photius yang telah mengambil posisi sang patriarch diluar hukum. Namun, Skisma Photian, berhasil di Gereja Yunani dan setelah itu tidak ada lagi Konsili umum yang diadakan di Timur. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/04310b.htm 


IX. KONSILI LATERAN PERTAMA 
Tahun: 1123 
Ringkasan: Konsili Lateran Pertama diadakan di Roma dibawah Paus Calistus II. Sekitar 900 Uskup dan kepala biara hadir. Konsili ini menghapuskan hak yang diklaim oleh pangeran-pangeran awam untuk memberikan upacara penyerahan otoritas terhadap pejabat Gereja. Konsili juga menangani disiplin Gereja dan pengembalian Tanah Suci dari kaum Kafir 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/09016b.htm 


X. KONSILI LATERAN KEDUA 
Tahun: 1139 
Ringkasan: Konsili Lateran Kedua diadakan di Roma dibawah Paus Inosensius III (Innocent III), dihadiri 1000 gembala tinggi Gereja (Uskup dll) dan Kaisar Conrad. Tujuan konsili ini adalah emngakhiri kesalahan Arnold dari Brescia 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): 
Further Reading: www.newadvent.org/cathen/09017a.htm 

XI. KONSILI LATERAN KETIGA 
Tahun: 1179 
Ringkasan: Konsili Lateran Ketiga diadakan dibawah kepausan Paus Alexander III ketika Frederick I menjadi kaisar. Ada 302 uskup yang hadir. Konsili mengutuk Albigensian dan Waldensian dan mengeluarkan berbagai dekrit untuk reformasi moral. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/09017b.htm 


XII. KONSILI LATERAN KEEMPAT 
Tahun: 1215 
Ringkasan: Konsili Lateran Keempat diadakan dibawah Paus Inosensius III (Innocent III). Hadirin termasuk Patriark Konstantinopel, Patriark Yerusalem, 71 Uskup Agung, 412 Uskup dan 800 kepala biara dari Gereja Katolik Maronite, dan juga Santo Dominikus. Konsili mengeluarkan pernyataan iman atau kredo (simbol) yang lebih luas melawan Albigensian (Firmiter Credimus), mengutuk kekeliruan Trinitas oleh kepala biara Yoakim (Joachim) dan mengeluarkan 70 dekrit untuk reformasi Gereja. Ini adalah Konsili yang paling penting pada abad pertengahan dan konsili ini merupakan puncak dari kehidupan menggerja dan kuasa Paus. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/09018a.htm 


XIII. KONSILI LYONS PERTAMA 
Tahun: 1245 
Ringkasan: Konsili Pertama Lyons dikepalai oleh Paus Inosensius IV (Innocent IV); Patriark dari Konstantinopel, Antioka dan Aquileia (Venice), 140 Uskup, Kaisar dari Timur Baldwin, dan Raja Prancis Louis (yang juga santo, St Louis) hadir. Konsili meng-ekskomunikasi dan menurunkan tahta Kaisar Frederick II dan membentuk Perang salib baru dibawah kepemimpinan St. Louis (raja Prancis) melawan Sarekan (ethnis Arab+Syria) dan Mongol. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/09476b.htm 


XIV. KONSILI LYONS KEDUA 
Tahun: 1274 
Ringkasan: Konsili Umum Kedua di Lyons diadakan oleh Paus Gregory X, Patriark Antioka dan Konstantinopel, 15 Kardinal, 500 Uskup dan lebih dari 1000 pejabat. Konsili ini menyebabkan terjadinya persatuan antara Gereja Yunani dan Roma namun tidak berumur lama. Kata "filioque ("dan Putra") ditambahkan di symbol Konstantinopel (Kredo Nicea yang telah diperbaharui di Konstantinopel). Dan taktik baru dicari untuk mendapatkan kembali Palestina dari Turki. Konsili juga menetapkan aturan untuk pemilihan Paus. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/09476c.htm 


XV. KONSILI VIENNE 
Tahun: 1311-1313 
Ringkasan: Konsili Vienne diadakan di Kota tersebut di Prancis oleh Perintah Clement V, Paus pertama dari Avignon. Patriark Antioka dan Alexandria, 300 Uskup (114 menurut otoritas lain), dan 3 raja -- Philip IV dari Prancis, Edward II dari Inggris, dan James II dari Aragorn -- hadir. Sinode membahas kriminalitas dan kesalahan Satria Templars, Fracetelli, Beghard dan Beguines, dengan proyeksi untuk perang salib baru, reformasi imam dan pembelajaran bahasa oriental di Universitas 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/15423a.htm 


XVI. KONSILI CONSTANCE 
Tahun: 1414-1418 
Ringkasan: Konsili Constance diadakan pada saat terjadinya Skisma Barat, dengan tujuan untuk mengakhiri perpecahan di Gereja. Konsili ini baru menjadi resmi saat dipanggil oleh Paus Gregory XI. Konsili kemudian berhasil mengakhiri skisma dengan pengangkatan Paus Martin V, yang gagal dilakukan Konsili Pisa (1403) karena tidak sesuai dengan hukum. Paus yang sah kemudian mengkonfirmasi dekrit sinode sebelumnya melawan Wyclif dan Hus. Karenanya hanya bagian terakhir dari konsili ini yang bisa dianggap Konsili Umum (42-45 termasuk) dan juga dekrit-dekrit dari bagian-bagian awal konsili yang disetujui oleh Paus Martin V. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/04288a.htm 


XVII.KONSILI BASLE/FERRARA/FLORENCE 
Tahun: 1431-1439 
Ringkasan: Konsili Basle diadakan pertama kali di kota tersebut, Pausnya adalah Eugene IV dan Sigismund adalah kaisar dari Kekaisaran Roma yang Kudus. Tujuannya adalah untuk menenangkan religiousme di Bohemia. Karena perdebatan dengan Paus Konsili dipindah ke Ferrara (1438) dan kemudian ke Florence (1439), dimana persatuan singkat dengan Gereja Yunani terpengaruhi, pihak Yunani menerima definisi konsili atas point-point yang kontroversial. Konsili Basle hanya bersifat Umum sampai akhir dari bagian/sessi ke 25. Dan Paus Eugene IV hanya mensahkan dekrit-dekrit yang berkaitan dengan penghapusan kesesatan, kedamian di dunia Kristen, dan reformasi Gereja, dan yang pada saat yang sama tidak meremehkan hak dari Tahta Suci. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/06111a.htm 


XVIII. KONSILI LATERAN KELIMA 
Tahun: 1512-1517 
Ringkasan: Konsili Lateran Kelima dimulai dari 1512 sampai 1517 dibawah Paus Yulius II (Julius II) dan Paus Leo X, kaisar waktu itu adalah Maximilian I. 15 Kardinal dan sekitar 80 Uskup Agung dan Uskup menghadirinya. Dekrit yang dihasilkan kebanyakan bersifat disipliner. Perang salib yang baru terhadap Turki direncanakan, tapi tidak berhasil karena gejolak di Jerman yang ditimbulkan oleh Martin Luther 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/09018b.htm 


XIX. KONSILI TRENT 
Tahun: 1545-1563 
Ringkasan: Konsili Trent berlangsung selama 18 tahun (1545-1563) dibawah lima Paus; Paulus III (Paulus III), Yulius III (Julius III), Marcellus II dan Pius IV, dan dibawah Kaisar Charles V dan Ferdinand. Hadir 5 kardinal utusan dari tahta Suci, 3 Patriark, 33 Uskup Agung, 235 Uskup, 7 kepala biara, 7 ordo umum biara dan 160 Doctor of Divinity. Konsili dipanggil untuk memeriksa dan mengutuk kesalahan yang diajarkan oleh Luther dan reformer (Protestant) lain dan untuk mereformasi disiplin Gereja. Dari semua Konsili, konsili ini berlangsung paling lama, mengeluarkan dekrit dogmatis dan reformatoris paling banyak dan menghasilkan hasil yang paling berguna. 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/15030c.htm 

XX. KONSILI VATIKAN PERTAMA 
Tahun: 1869-1870 
Ringkasan: Konsili Vatikan dipanggil oleh Pius IX. Konsili mulai tanggal 8 Desember, 1869 dan berlangsung sampai 18 July 1870, ketika Konsili ditunda; Konsili masih belum selesai (1908). Hadir 6 Pangeran-Uskup Agung, 49 Kardinal, 11 Patriark, 680 Uskup Agung dan Uskup, 28 kepala biara, 29 kepala ordo, semuanya 803. Disamping kanon yang penting mengenai Iman dan konstitusi Gereja, konsili mendekritkan infallibilitas Paus saat berbicara secara ex-cathedra, yaitu ketika sebagai gembala dan guru dari semua umat kristus, Paus mendefinisikan doktrin mengenai iman dan moral untuk dipegang oleh seluruh Gereja 

Bacaan lebih lanjut (Bhs Inggris): www.newadvent.org/cathen/15303a.htm 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan...

Dengarkan dan Lakukan Nats : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” [ayat 28] Ada satu p...