Amos 7:7-15
I. Pengantar
Amos adalah hamba Tuhan yang menyuarakan keadilan dan kebenaran. Ia dipanggil dan terpanggil untuk menyuarakan kehendak Tuhan bagi umat Israel yang telah menyimpang. Amos adalah seorang gembala dan pemungut buah ara hutan. Amos 7 : 7-15 adalah nats yang menyatakan mengenai Amos yang diutus Tuhan untuk menyampaikan teguran yang keras dan peringatan akan hukuman Tuhan terhadap bangsa Israel pada zaman raja Uzia (785-733 sm) dan dalam zaman Yerobeam (789-748Sm). Tuhan telah melihat banyak penyimpangan dalam agama dan masyarakat yang membuat kejahatan dan ketidakadilan merajalela, orang lemah tertindas.
II. Isi
1. 7-9 : Panonggoran na Patoluhon
Penglihatan ketiga, Amos menyatakan Allah sedang mengukur Israel dengan tali sipat. Tali sipat adalah tali yang berbandul timah pada ujungnya yang dipakai oleh tukang batu untuk memastikan ketegaklurusan tembok. Allah memperlihatkan kepada Amos bahwa umat Tuhan sudah sangat menyimpang dari yang semestinya melalui alat ukur itu. Sebuah tembok yang pada mulanya di dirikan dengan memakai tali sipat, tentu saja sangat tegak lurus. Tetapi pada akhirnya miring dan harus diruntuhkan. Yang terjadi di bangsa Israel adalah praktek penyuapan di pengadilan (Am. 5:7-13), pesta pora dan mabuk-mabukan (Am. 4:1-3; 2:8; 6:4-6), pelecehan seksual kepada wanita (Am. 8:4-8), penindasan kepada orang miskin (Am. 6:3). Inilah yang terjadi di tengah-tengah bangsa Israel. Pemberitaan yang disampaikan Amos adalah hukuman yang diberikan dan menyangkut dua hal yaitu penghancuran temapt peribatan dan tahta Yerobeam yang akan dijatuhkan dan Yerobem akan mati oleh pedang.
2. 10-15 : Hona Usir si Amos
10-11: Pemberitaan yang dilakukan oleh Amos mengakibatkan pertentangan dengan pemimpin agama dan pemerintah, Amazia, seorang pemimpin yang bertanggungjawab di Betel. Dia adalah kepala imam “bait suci negara” (yang didirikan oleh Yerobeam; 1 Raj. 12:26-30). Amos telah memberitakan firman yang mengganggu pemerintahan yaitu Yerobeam akan mati terbunuh dan bangsa Israel akan pergi dari tanahnya sebagai orang buangan
12-13: Amazia mengusir Amos karena ia dianggap sebagai “pelihat” atau nabi bayaran yang mencari nafkah dengan bernubuat. Amos dianggap penganggu ketenangan. Alasan pengusiran Amos karena mengganggu kerajaan tersebut. Amazia merupakan alat pemerintah dan agama telah dijadikan alat tujuan-tujuan politik. Disinilah letak perbedaan Amos dan Amazia, bahwa Amos berbicara atas nama Tuhan sedangkan Amazia berkata-kata atas nama penguasa.
13-15: Amos menegaskan bahwa ia menjadi nabi bukan untuk mencari nafkah karena ia memiliki pekerjaan sebagai gembala dan pemungut buah ara hutan akan tetapi ia dipanggil oleh Tuhan untuk memberitkan firman-Nya ditengah-tengah bangsa Israel, bangsa pilihan-Nya yang tidak lagi taat kepada-Nya yang telah melanggar kesepuluh hukum Taurat.
III. Aplikasi
Keberadaan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan sama seperti keberadaan kita orang Kristen sebagai orang-orang pilihan Tuhan. Keberadaan kita tidak akan meniadakan tanggung jawab akan ketaatan kepada firman Tuhan. Jangan menganggap bahwa Tuhan tidak akan sampai hati untuk menjatuhkan hukuman kepada kita sebab kasih Tuhan disertai dengan kekudusan, bahwa Tuhan tidak dapat mengabaikan atau menutup mata akan kesalahan kita. Seharusnya keberadaan kita sebagai orang-orang yang telah diselamatkan menunjukkan ketaatan. Yohanes 5:24 berkata bahwa “Na sintong tumang tumang do na Huhatahon on bani nasiam, barang ise, na manangihon hatang-Ku, anjaha na porsaya bani marsuruh Ahu, domma das ia bani hagoluhan na sadokah ni dokahni; seng pala be ia hu paruhuman, domma mandipar ia humbani hamatean hu hagoluhan”. Bukti bahwa kita telah diselamatkan adalah mendengar perkataan Yesus dan setia dalam iman (Why. 2:10c).
Ibadah bukan hanya formalitas dan pamer kekayaan duniawi tetapi membagikan karunia Tuhan. Hidup dalam persekutuan dengan Tuhan terwujud dalam hidupa dalam persekutuan dengan sesama. Amos 5:24 berkata: “ Tapi mabaor ma bahen hanima uhum songon bah, anjaha hapintoron songon bah na totap merbanggal” . Inilah yang dikehendaki Tuhan menjadi kekayaan dan kelimpahan bagi orang percaya.
Amos memimpin bangsa Israel kedama keadlian dan kebenaran Tuhan. Kita adalah penerus Amos, walau terkadang kita menentang arus, tetapi Tuhan di pihak kita. jika Alah dipihak kita siapa yang akan melawan kita? kita harus mempunyai pendirian dalam Tuhan. Kita harus lebih takut kepada Tuhan. Tuhan yang akan menegakkan keadilan-Nya. Orang setia kepada-Nya akan diberikan berkat, dan orang yang tidak taat atau tidak menunjukkan kesetiaanya kepada Tuhan akan mendapatkan hukuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar